57:27), ia memaklumkan kerasulannya kepada
Bani Israil. Namun, para pemuka agama marah, lalu menuntut agar Nabi Isa
membuktikan kerasulannya. Ia menunjukkan sejumlah mukjizat yang memperkuat
dakwahnya. Al-Qur'an menegaskan bahwa Isa sama sekali tidak memiliki sifat
ketuhanan, dan bukan "putra Tuhan." Islam menolak gagasan trinitas,
yang menganggap Isa sebagai Tuhan (Q.4:171; 5:17; 73-75; 116-117). Nabi Isa
hanya mengaku diri sebagai nabi dan rasul, dan tidak pernah sebagai Tuhan. Ia
malah percaya kepada Allah Swt., pencipta alam semesta, termasuk pencipta
dirinya.
KELAHIRAN NABI ISA
Usia kandungan Maryam semakin dekat pada hari
kelahiran. Maryam keluar dari daerah pengasingannya untuk menyelamatkan diri
serta bayi yang dikandungnya. Maryam semakin merasakan gerak bayi dalam
kandungannya. Geraknya semakin lama semakin kuat. Karena merasa sakit, Maryam
membaringkan diri. Pada saat itulah lahir seorang anak dari rahimnya. Bayi ini
adalah Isa bin Maryam.
BAITULLAHAM
Setelah melahirkan, Maryam merasa lapar dan
haus. Ia menggoyang- goyangkan pohon kurma (Q.19:22-26) lalu memakan buah kurma
yang terjatuh, dan minum air sungai yang mengalir dekat pohon kurma tempatnya
bersandar. Ia bersyukur kepada Allah Swt. karena diberi kemudahan ketika
melahirkan putranya. Tempat kelahiran Isa disebut Baitullaham (Bethlehem), yang
berarti "tempat lahir". Kota ini terletak sekitar 9,5 km di selatan
Yerusalem. Ketika Nabi Isa lahir, Israil dijajah oleh bangsa Romawi.
BAYI PANDAI BICARA
Beberapa hari setelah kelahirannya, Nabi Isa
dibawa pulang ke kampung ibunya. Orang kampung berdatangan melihat putra
Maryam. Mereka mencemoohkan Maryam karena membawa bayi tanpa ayah. Mereka
menuduhnya berbuat zina, padahal ia berasal dari keluarga baik- baik. Maryam
tidak menanggapi tuduhan itu, tetapi memberi isyarat kepada bayinya. Tiba-tiba,
bayinya menjawab bahwa tuduhan itu tidak benar. Jawaban ini berhasil membungkam
mulut mereka. Begitulah Allah Swt. memperlihatkan kekuasaan-Nya. Nabi Isa
dikhitan pada usia 8 hari, sesuai dengan syariat para nabi sejak Nabi Ibrahim.
HAMBA TUHAN
Maryam lahir dari keluarga Imran. Maryam
berarti " tidak bercela," juga bisa berarti "hamba Tuhan."
Ia diasuh oleh Nabi Zakaria setelah ayahnya meninggal. Ketika berada di sebuah
mihrab, Maryam didatangi oleh seorang malaikat untuk memberinya seorang putra
suci. Maryam terkejut karena ia tidak pernah disentuh oleh laki-laki. Ia
khawatir akan dicemoohkan jika ternyata ia hamil. Ketika kandungannya semakin
besar, ia menjauhkan diri dari Baitulmakdis. Ia pindah ke desa kelahirannya,
Nasirah (Nasaret). Maryam melahirkan seorang bayi tanpa suami (Q.3:45-48, 59;
19:16-35; 21:91; 66:12).
HERODUS
Orang Yerusalem mengenal Nabi Isa sebagai
pemuda yang cerdik, pintar, berani, tegas dalam membela kebenaran, dan tidak
pernah tunduk dalam menghadapi kebatilan. Sikap dan pendirian ini diketahui
oleh Raja Herodus yang berkuasa di Palestina. Ia menganggap Nabi Isa sebagai
musuh utama yang bisa mengancam kedudukannya. Herodus pun memutuskan untuk
membunuh Nabi Isa. Rencana jahat ini sampai ke telinga Maryam. Oleh karena itu,
Maryam segera menyelamatkan putranya dengan mengungsi ke Mesir. Maryam dan Nabi
Isa tinggal di Mesir selama 12 tahun. Setelah Raja Herodus wafat, Nabi Isa dan
ibunya kembali ke Palestina. Mereka menetap di Nasirah (Nasaret). Sebutan
" Nasrani" (orang dari Nasirah), yakni pengikut Nabi Isa, berasal
dari nama tempat ini.
BUKIT ZAITUN
Pada usia 30 tahun, Nabi Isa a.s. sering
pergi ke luar rumah untuk mengasingkan diri dari keramaian, membersihkan nurani,
dan mencari pencerahan jiwa. Ketika menuju ke Bukit Zaitun, Nabi Isa jatuh
terduduk dekat sebuah batu besar. Tiba-tiba ada yang datang menghampirinya,
lalu memintanya menjadikan batu besar itu roti. Namun, Nabi Isa tidak
mengabulkannya. "Kebesaran Tuhan hanya ada pada Allah," kata Nabi
Isa. Mendengar jawaban ini, " orang" itu yakin bahwa iman Nabi Isa
tetap teguh, lalu ia pun menghilang. Nabi Isa sadar bahwa yang menghampirinya
itu adalah iblis yang berusaha menyesatkannya.
AHMAD
Ketika berada di Bukit Zaitun, Nabi Isa
bersujud dan bersyukur karena selamat dari godaan iblis. Tidak lama kemudian,
Malaikat Jibril mendatanginya, lalu menyampaikan tugas kenabian dan
kerasulannya. Nabi Isa menerima wahyu Allah Swt. Kepadanya, Allah Swt.
menurunkan kitab suci Injil (Q.4:171), pembenaran kitab suci sebelumnya
(Taurat), dan nubuat tentang akan turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw.
yang disebut Ahmad (Q.61:6).
DAKWAH NABI ISA AS
Nabi Isa a.s. mulai berjuang menyiarkan
ajaran Allah Swt., membeberkan kesalahan para pemuka agama Yahudi, dan
menyadarkan mereka tentang penyimpangan mereka dari ajaran Nabi Musa. Karena
itu, ia berseru kepada Bani Israil agar mereka mematuhi perintah dan menjauhi
larangan Allah Swt. (Q.19:31-36). Ia berdakwah supaya mereka bertobat, yakni
kembali ke jalan benar yang telah dirintis oleh para nabi sebelumnya. Namun,
dakwah Nabi Isa mendapat perlawanan dengan berbagai fitnah dan ejekan. Mereka
memintanya untuk membuktikan kenabian serta kerasulannya dengan maksud untuk
menghilangkan pengaruh dan wibawanya. Nabi Isa menunjukkan beberapa mukjizat
kepada mereka, tetapi tetap saja ada yang tidak percaya.
MUKJIZAT NABI ISA AS
Nabi Isa a.s. dikaruniai oleh Allah Swt.
beberapa mukjizat, antara lain menghidupkan orang yang meninggal, menerima
wahyu kitab Injil, menurunkan hidangan dari langit, menyembuhkan sejumlah
penderita penyakit serta orang gila, memulihkan orang pincang menjadi berjalan
serta orang bisu menjadi berbicara, memelekkan orang buta sejak lahir, dan
membuat burung hidup dari tanah liat (Q.3:49; 5:110).
TANAH MENJADI BURUNG
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu
dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk
kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi
seekor burung dengan seizin Allah..." (Q.3:49).
HIDANGAN DARI LANGIT
Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Isa a.s. dan
para al- hawariyyun merasa lapar dan dahaga. Untuk menenangkan dan meningkatkan
iman para pengikutnya, Nabi Isa berdoa agar Allah Swt. menurunkan nikmat- Nya.
Doanya dikabulkan. Hidangan makanan dari langit (Q.5:112-114) merupakan bukti
nyata kekuasaan Allah Swt. dan kenabian Isa. Mereka menikmati hidangan tersebut
dan bersyukur atas rahmat-Nya.
AL-HAWARIYYUN
Nabi Isa a.s. memiliki beberapa sahabat,
murid, dan pengikut setia yang disebut al- hawariyyun (Q.3:52; 5:111-115).
Mereka meyakini dakwah Nabi Isa, berhati bersih, dan beriktikad baik untuk
membela serta membantu perjuangan Nabi Isa. Sebagian dari al- hawariyyun berasal
dari keluarga nelayan seperti Syim'un, Adrius, Ya'qub, dan Yuhanna. Ada juga
yang berasal dari keluarga pencuci pakaian, yaitu Lukas, Thomas, Markus,
Yuhanna, dan beberapa saudaranya yang masih kecil. Mereka mempercayai ajaran
Nabi Isa dan mendapatkan pelajaran darinya.
YUDAS
Salah satu pengikut Nabi Isa a.s. berkhianat.
Dengan tuduhan palsu, ia mengadu kepada penguasa Romawi bahwa Nabi Isa akan
memberontak dan menggulingkan penguasa. Atas petunjuk dari si pengkhianat
(Yudas), tentara Romawi mengepung tempat persembunyian Nabi Isa bersama
murid-muridnya. Dalam keadaan berbahaya itu, Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa.
Nabi Isa tidak disalibkan dan tidak pula dibunuh, tetapi Allah Swt.
mengangkatnya (Q.3:55; 4:157-158).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar